koreksi kalibrasi
Proses Kalibrasi

Koreksi Kalibrasi: Nilai Koreksi, Faktor, dan Cara Menghitung

Kalibrasi biasanya didefinisikan sebagai proses penyesuaian dan pengaturan suatu alat ukur, hal ini dilakukan dengan membandingkan alat ukur yang akan dikalibrasi dengan alat ukur yang sudah terstandarisasi secara internasional.

Alat ukur yang sudah lama digunakan tentunya lambat laun akan mengalami perubahan dari kualitas pengukuran, nilai yang selalu berubah ini ada korelasinya dengan nilai koreksi kalibrasi. Dengan mengacu pada nilai koreksi kalibrasi ini bisa kita lakukan perbaikan pada alat ukur dengan akurat. Untuk lebih detailnya ada pada pembahasan berikut.

Nilai Koreksi Kalibrasi

Nilai koreksi kalibrasi adalah angka yang digunakan untuk memperbaiki hasil pengukuran dari alat pengukur dengan standar atau referensi yang telah ditentukan. Nilai koreksi kalibrasi diperlukan karena alat pengukur dapat mengalami perubahan atau penyimpangan dari waktu ke waktu, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh dapat tidak akurat.

Nilai ini dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan pengukuran yang digunakan pada alat pengukur. Misalnya, jika alat pengukur suhu menggunakan satuan Celcius, maka nilai koreksi kalibrasi juga dinyatakan dalam satuan Celcius. Nilai koreksi kalibrasi dapat positif atau negatif, tergantung pada perbedaan antara hasil pengukuran dengan standar atau referensi yang telah ditentukan.

Faktor-faktor Nilai Koreksi Kalibrasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai koreksi kalibrasi sangatlah penting dipahami oleh para pengguna alat pengukur. Dengan memahami faktor-faktor ini, pengguna dapat mengoptimalkan kinerja alat pengukur dan memastikan hasil pengukuran yang akurat dan konsisten. Berikut ini adalah penjelasan untuk setiap faktor yang mempengaruhi nilai koreksi kalibrasi.

  • Perangkat yang baru.
    Pada umumnya, alat pengukur yang baru akan memerlukan kalibrasi awal sebelum digunakan untuk pengukuran pertama kali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan suhu atau kondisi lingkungan selama pengiriman atau penyimpanan, serta kemungkinan terjadi penyimpangan selama proses produksi.
  • Suatu perangkat setiap waktu tertentu.
    Waktu kalibrasi harus dilakukan secara berkala tergantung pada standar industri dan penggunaan alat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa alat pengukur tetap dalam kondisi yang baik dan menghasilkan hasil pengukuran yang akurat dan konsisten.
  • Suatu perangkat setiap waktu pengaplikasian tertentu (jam operasi)
    Beberapa alat pengukur memerlukan kalibrasi setelah sejumlah jam operasi tertentu. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti keausan pada komponen alat pengukur, perubahan suhu dan lingkungan selama penggunaan, atau kemungkinan adanya penyimpangan pada hasil pengukuran seiring dengan penggunaan yang terus-menerus.
  • Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi.
    Setiap tumbukan atau getaran pada alat pengukur dapat mempengaruhi akurasi dan ketepatan hasil pengukuran. Oleh karena itu, perangkat perlu dikalibrasi ulang setelah mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi.
  • Ketika hasil pengamatan dipertanyakan.
    Ketika hasil pengukuran dipertanyakan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan, alat pengukur perlu dikalibrasi ulang untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang diperoleh akurat dan dapat diandalkan. Hal ini juga berlaku ketika perangkat sudah lama tidak digunakan atau ketika perangkat telah diperbaiki atau dimodifikasi.

Cara Menghitung Nilai Koreksi Kalibrasi

Cara menghitung nilai koreksi kalibrasi dapat bervariasi tergantung pada jenis alat pengukur yang digunakan dan standar yang digunakan sebagai acuan kalibrasi. Namun, secara umum, nilai koreksi kalibrasi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

  1. Menyiapkan standar kalibrasi
    Standar kalibrasi dapat berupa benda atau alat pengukur yang memiliki ketelitian yang terukur dan terjamin. Standar kalibrasi ini digunakan sebagai acuan dalam proses kalibrasi. Pastikan standar kalibrasi yang digunakan sesuai dengan jenis alat pengukur yang akan dikalibrasi.
  2. Melakukan pengukuran
    Lakukan pengukuran dengan menggunakan alat pengukur yang akan dikalibrasi, dan catat hasil pengukuran yang diperoleh.
  3. Membuat perhitungan
    Berdasarkan hasil pengukuran yang diperoleh, buatlah perhitungan untuk menentukan nilai koreksi kalibrasi. Perhitungan ini dapat bervariasi tergantung pada jenis alat pengukur yang digunakan. Sebagai contoh, pada alat pengukur suhu, perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: Koreksi = (Nilai Standar – Nilai Yang Diukur)
  4. Menghitung ulang
    Setelah nilai koreksi kalibrasi ditemukan, lakukan pengukuran ulang pada alat pengukur dan hitung nilai koreksi kalibrasi yang baru. Ulangi proses ini sampai nilai koreksi kalibrasi yang diperoleh konstan dan sesuai dengan standar kalibrasi yang digunakan.
  5. Menyimpan data kalibrasi
    Setelah proses kalibrasi selesai, pastikan untuk menyimpan data kalibrasi sebagai catatan dan sebagai bukti kalibrasi alat. Data ini nantinya akan berguna sebagai acuan ketika akan dilakukan kalibrasi ulang pada alat pengukur.

Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa, nilai koreksi kalibrasi dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran alat pengukur yang akan dikalibrasi dengan standar atau referensi yang telah ditentukan. Selisih antara hasil pengukuran alat pengukur dengan standar atau referensi inilah yang merupakan nilai koreksi kalibrasi.

Pada dasarnya koreksi kalibrasi ditujukan untuk pedoman dasar dari sebuah proses kalibrasi, agar dapat diketahui nilai penyimpangan yang terjadi, hal ini digunakan untuk melakukan perbaikan dan pembenaran pada hasil pengukuran yang akan dilakukan.

Kalibrasi.com - News - Permintaan Kalibrasi
  • Kalibrasi.com - Permintaan Kalibrasi

    Lengkapi form ini untuk mendapatkan penawaran jasa kalibrasi dari berbagai mitra laboratorium kami. Jasa kalibrasi yang ditawarkan oleh mitra Kalibrasi.com sudah sesuai standard dan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
  • Should be Empty: