Kalibrasi adalah proses mengukur dan membandingkan kembali kinerja suatu alat ukur dengan standar yang telah ditetapkan, dengan tujuan memastikan bahwa alat ukur tersebut memberikan hasil yang akurat dan konsisten. Proses kalibrasi dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan kalibrasi yang telah terkalibrasi dengan baik dan memiliki ketelitian yang tinggi.

Pentingnya alat ukur dikalibrasi terletak pada akurasi hasil pengukuran yang dihasilkan. Jika alat ukur tidak dikalibrasi secara teratur, maka hasil pengukurannya dapat menjadi tidak akurat dan tidak dapat diandalkan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada produk atau bahkan bahaya keselamatan jika alat ukur digunakan untuk mengukur parameter yang kritis, seperti tekanan, suhu, dan kecepatan.

Mungkin kalian baru tahu bahwa kalibrasi dapat kita bedakan menjadi dua macam, yaitu kalibrasi internal dan kalibrasi eksternal, pada kesempatan ini kita akan membahas proses kalibrasi internal.

Apa Yang Dimaksud Kalibrasi Internal?

Kalibrasi internal adalah proses kalibrasi yang dilakukan pada alat ukur dengan menggunakan fitur atau fungsi kalibrasi yang sudah disediakan oleh produsen pada alat tersebut. Dalam kalibrasi internal, alat ukur dibandingkan dengan nilai yang tercatat pada fungsi kalibrasi bawaan alat tersebut.

Proses kalibrasi internal umumnya lebih sederhana dan cepat dibandingkan dengan kalibrasi eksternal, karena tidak memerlukan peralatan kalibrasi eksternal yang terpisah dan tidak perlu membuka alat ukur untuk melakukan kalibrasi. Namun, kalibrasi internal biasanya tidak seakurat kalibrasi eksternal karena sifatnya yang hanya memanfaatkan fitur kalibrasi bawaan alat dan keterbatasan ketelitian alat ukur itu sendiri.

Kalibrasi internal biasanya dilakukan secara berkala sesuai dengan ketentuan dari produsen alat atau berdasarkan aturan dari standar industri. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat ukur tetap memberikan hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan seiring waktu, dan menjaga performa alat ukur pada kondisi terbaik.

Keuntungan Kalibrasi Internal

Kalibrasi internal dilakukan karena ada hal yang tidak bisa didapatkan dari kalibrasi yang dilakukan pihak eksternal, umumnya permasalahan ini menyangkut dengan biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi ada permasalahan yang lebih spesifik daripada itu misalnya ada pada penjelasan dibawah.

Keakuratan Pengujian Terpercaya

Dalam proses kalibrasi internal, alat ukur dibandingkan dengan nilai yang tercatat pada fungsi kalibrasi bawaan alat tersebut. Dengan melakukan kalibrasi internal secara berkala, dapat dipastikan bahwa alat ukur tetap memberikan hasil pengukuran yang akurat dan terpercaya. Keakuratan hasil pengukuran menjadi sangat penting, terutama dalam proses produksi atau pengujian yang membutuhkan ketelitian dan keakuratan yang tinggi.

Mesin Kalibrasi Sesuai dengan Alat Ukur yang Dimiliki

Keuntungan lain dari kalibrasi internal adalah mesin kalibrasi yang disediakan oleh produsen alat ukur biasanya sudah disesuaikan dengan alat ukur yang dimiliki oleh pengguna. Hal ini memastikan bahwa alat ukur yang dikalibrasi dengan mesin kalibrasi bawaan akan memberikan hasil kalibrasi yang lebih akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu, kalibrasi internal juga memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan proses kalibrasi dengan kebutuhan atau spesifikasi alat ukur yang dimilikinya, sehingga dapat memaksimalkan performa alat ukur dalam penggunaannya.

Kekurangan Kalibrasi Internal

Meskipun memiliki keuntungan, kalibrasi internal juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan kalibrasi secara internal. Berikut adalah beberapa kekurangan kalibrasi internal:

1. Biaya
   Kalibrasi internal memerlukan investasi yang besar untuk menyediakan fasilitas, peralatan, dan personil yang terlatih untuk melakukan kalibrasi yang memenuhi standar yang berlaku. Ini dapat menjadi biaya yang signifikan bagi perusahaan, terutama bagi perusahaan yang kecil atau menengah.
2. Keterbatasan sumber daya
   Perusahaan mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menyediakan fasilitas dan peralatan yang memadai untuk melakukan kalibrasi internal yang baik. Hal ini dapat mengurangi efektivitas dan akurasi kalibrasi yang dilakukan, dan bahkan dapat menyebabkan kesalahan pengukuran dan kerugian akibat produk yang cacat.
3. Keahlian dan sertifikasi
   Kalibrasi internal memerlukan personil yang terlatih dan memiliki sertifikasi yang tepat untuk melakukan kalibrasi dengan benar. Jika perusahaan tidak memiliki personil yang terlatih, mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memberikan pelatihan atau mempekerjakan personil dengan keterampilan yang sesuai.
4. Validitas
   Hasil kalibrasi internal mungkin tidak diakui oleh pihak ketiga, seperti pelanggan atau regulator, yang memerlukan validasi dari pihak luar. Ini dapat menjadi masalah jika perusahaan perlu memenuhi standar yang ketat untuk produk atau layanan mereka.
5. Pengalaman
   Perusahaan mungkin tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam melakukan kalibrasi internal, yang dapat menyebabkan kesalahan pengukuran dan kerugian akibat produk yang cacat. Dalam hal ini, perusahaan mungkin memilih untuk menggunakan jasa kalibrasi eksternal yang dapat memberikan hasil kalibrasi yang lebih akurat dan dapat diandalkan.

Kesimpulan

Dengan penjelasan yang sudah kita bahas, kita dapat melihat bahwa kalibrasi secara internal dilakukan dengan alasan tertentu seperti keakuratan dan penyesuaian terhadap alat yang kita miliki.

Hal tersebut tidak selamanya bisa dilakukan mengingat kekurangannya pun juga banyak, seperti sertifikasi yang diberikan dan validitas oleh pihak penyelenggara kalibrasi, akan tetapi kalibrasi internal bisa menjadi solusi sementara sebelum melakukan kalibrasi eksternal.